Image and video hosting by TinyPic

Kisah Sex Dockter Cabul

CeritaXxX - dengan Dokter Muda Penuh Gairah - Cerita dan Kisah ini sebenernya tidak sengaja terjadi saat aku sedang ingin mengunjungi dokter muda karena sakit, penasaran kah ? mari kita lanjutt...

kali ini menceritakan kisah Sex dari seorang Dokter umum yg ditugaskan di sebuah Desa terpencil. Di desa itu mayoritas penduduknya tidak mengenal pendidikan. Pada suatu saat Dokter Rico menangani 2 Pasien yg kebetulan Ibu dan anaknya.

Karena mereka terbilang lumayan cantik dan bersih, maka Dokter Rico-pun membodohi mereka dgn alasan ( harus di setubuhi agar bisa sembuh ). Singkat cerita mereka-pun menuruti perkataan Dokter Rico itu dan terjadilah sex threesome. Mau tahu kelanjutan ceritanya, Langsung aja yuk baca dan simak baik baik cerita dewasa ini.

Ini adalah cerita sex yg terjadi di pada suatu Desa, Di kabupaten “ M ”, desa tersebut adalah sebuah desa kecil yg agak terpencil. Akses jalanannya tidak seperti di kota yg sudah ber-aspal semuanya, di sana masih tanah Merah dan batu. Orang-orangnya sederhana dan lugu. Kalau pagi mereka selalu saling menyapa dan murah senyum. Rasa gotong royong pun masih kental disini.

Mereka bermata pencarian sebagai petani. Disini ada sawah dan ladang. Kebun buah-buah-pun ada banyak disni. kalau mau makan tinggal petik. Disini tidak ada sekolah, orang tidak bisa mendapatkan pendidikan. Jadi kalau ada orang pintar disini, mereka puji seperti dewa. Dokter Rico adalah seorang dokter umum yg dikirim kesini untuk melayani masyarakat disini.



Apa yg dikatakan olehnya pasti didengarkan dan dituruti, misalnya saja seorang dokter. Jangan dokter, lulusan SD saja mereka posisikan di atas mereka. Suatu hari di ruang praktek Dokter Rio yg sederhana ada seorang pasien separuh baya sedang berkonsultasi dgnnya mengenai kondisi organ hatinya. Cahaya pagi yg Menembus jendela kayu menunjukkan kekhawatiran di raut wajahnya.

Wanita itu tak berhenti mengerinyit setiap kali ia menceritakan keadaan anak perempuannya. Pundak anaknya dipegangi seperti seorang Ibu yg takut anaknya akan sirna dilepas.

“ Dok, anak saya kayaknya kurang sehat badan beberapa hari ini. ”,
“ Ohhh… gimana kondisinya apakah batuk-batuk?
“ Ya sedikit, nafsu makannya berkurang dok. ”,
Dokter Rico mengangguk-angguk.
“ Nama kamu siapa, Dek? ”,
“ Tina, dok. ”,
“ Sudah berapa lama kamu sakit? ”,
“ 5 hari dok… gak sembuh-sembuh… dah minum teh manis. ”,
“ Pusing-pusing gak? ”,
“ Gak, dok. ”,
“ Sebelumnya anda makan apa, gak? ”,
“ Makan biasa aja dok… ”,
“ Ada jajan? ”,
“ Paling gulali. ”,
“ Hmm… . ”,
Dokter Rico tampak sedang berpikir untuk menganalisa kondisi Tina.
“ Ya udah kamu naik ke ranjang periksa yah… dokter periksa ”,
“ Iya dok… ”,
Tina berjalan ke ranjang periksa yg tak jauh dari situ, ia menaiki tangga kecil hingga ia bisa sampai ke atas ranjang dan tiduran.
“ Di angkat ya bajunya, biar dokter bisa periksa pakai steloskop. ”,
Tina mengangguk dan menarik ke atas bajunya sehingga buah dadanya yg masih mengkal kelihatan. Dokter Rico mulai menggunakan steloskopnya dan mencoba mendegar detak jantungnya. Steloskop itu di letakkan di dada dan dipindah-pindahkan di sekitar dada. Kadang ditaruh di atas putingnya Tina.

“ Dingin dok… , ”, komentar Tina.
“ Tahan dikit ya… ”,

Saat Dokter Rico memindahkan steloskopnya, saat diangkat kadang pinggirannya menyenggol ujung puting Tina. Entah sengaja atau tidak, jari kelingkingnya kadang juga menoel putingnya. Sang Ibu tidak bisa melihat yg dilakukan Dokter Rico sebab ia berada di belakangnya. Tina merasakan sesuatu yg aneh, dan pipinya berubah memerah.

Tanpa disadari puting coklatnya menjadi mengeras mencuat. Kalau tertoel lagi, kakinya langsung mengapit seperti menahan sesuatu di bagian bauww… .ah situ.

“ Emmm… untuk pemeriksaan selanjutnya Ibu tunggu di bangku yah, saya harus melakukan tes.
“ Iya dok. ”,

Dokter Rcio menarik gorden yg mengelilingi ranjang periksa. Ibu Tina tidak bisa melihat apa yg sedang terjadi di dalam. 3 menit tidak ada apa-apa. tapi setelah agak lama sang Ibu mulai mendengar suara-suara aneh dari dalam. Seperti anaknya sedang melenguh-lenguh…
“ Ah… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh… ”,
Merasakan firasat Makruk ia bangkit menyibak gordennya. Betapa terkejutnya saat ia melihat Celana dalam putrinya sudah turun setengah paha dan tangan Dokter Rico sudah berada di kemaluan putrinya. Sangkin kagetnya sang Ibu sampai tidak bisa bicara apa-apa.
“ Aaa… aaa… aaa… ”,
“ Ibu! apa yg sedang Ibu lakukan, saya sedang di tengah pemeriksaan. ”,
Sang Ibu tiba-tiba merasa bersalah, apakah benar ia sedang mengganggu jalannya pemeriksaan anaknya ? Pikiran akal sehatnya seperti sedang terpecah sangkin syoknya.
“ Tunggu disitu yah. ”,

Lalu si dokter menutup lagi gordennya. Tak lama suara lenguhan terdengar lagi,
“ Eummm… Sss… Ahhh…. ouhhh… ”,.
Sang Ibu menjadi ragu-ragu apakah sebaiknya ia membuka gorden itu atau dibiarkan saja. Tapi Lama-kelamaan Bukan cuma suara putrinya, kini ia mendengar suara si dokter,
“ Eummm…… shh… Sss… Ahhh…… yah… dihisap… biar lekas sembuh. ”,
Sang Ibu sibuin khawatir. Akhhh rinya dia sibak lagi gordennya.
Kali ini kagetnya menjadi-jadi, sebab Makrungnya si dookter suudah keluar dari celananya dan ada di dalam mulut anaknya.
“ Dokter! Dokter… lagi apa… ? ”, dgn nada agak histeris.

Sang Ibu tidak mempercayai penglihatannya.
“ Aduh Ibu ini lagi-lagi mengganggu, ”, Dokter Rico kesal,

“ Saya sudah analisa, anak Ibu terkena penyakit Vibilio Facumacis, obatnya adalah ia harus dibikin Klimaks dan menelan sperma. Kalau Ibu ganggu terus, gak selesai lohhh ini. Saya gak tanggung kalau penyakitnya bertambah parah. ”,
“ Ii… iya… tapi dok… . ”,
“ Hhhhhh… , ”, Si dokter menghela nafas panjang sambil geleng-geleng.
“ Ya sudah Ibu bantu deh, Ibu colok-colok kemaluan anak Ibu untuk membangun kekebalan tubuhnya. ”,
Sang Ibu terdiam dan ragu-ragu.
“ Ayo sini… bantu saja… nggak apa-apa kok, dari pada ganggu terus nggak selesai-selesai. ”,
“ Ii… iya… ”,
Sang Ibu berjalan mendekati tempat tidur periksa. Dokter Rico membelakangi sang Ibu itu lalu ia meraih tangannya dan meletakkan di kemaluan putrinya.
“ Nah… sekarang keluar masukin jarinya di lubangya yah… ”,
“ Iii… iya dok… ”,
Sang Ibu pun mulai memasturbasi anaknya. Tina langsung memejamkan mata dan melenguh-lenguh kecil,

“ Aah… ah… ah… ”,
Dokter Rico tiba-tiba menarik ke atas gamis sang Ibu. Tentu saja perbuatannya membuat sang Ibu kaget.

“ Dokter ngapain lagi?! ”,
“ Ibu juga perlu dibangun kekebalannya, kalau gak penyakit ini akan menular. Jadi kemaluan Ibu juga harus dimainin. ”,
“ yg bener dok… ”,
“ Ya bener, siapa disini dokternya? ”,
Sang Ibu kebingungan.
“ Ii… iya… ”,
“ Jangan khawatir saya tidak akan sentuh Ibu, kalau itu yg Ibu khawatirkan, Tina yg akan bantu prosesnya. ”,
“ Maksudnya… ? ”,
“ Tina yg akan gituin Ibu… ngerti kan… ”,
“ Haah? ”,
“ Sudaah Ibu tenang aja, nuurut aja kalau mau sembuh yah. ”,
Dokter Rico lalu membungkukan dan memberikan penjelasan kepada Tina.
“ Tina supaya Ibumu gak ketularan kamu keluar masukin jari kamu di lubangnya Ibu yah… kayak yg dilakukan Ibu ke kamu… ok ”,
“ Iya dok… ”,
“ Pinter, ”, ucap Dokter Rico menepuk-nepuk kepala Tina.
Dokter Rico bangkit lagi,
“ Nah Ibu… siap ya… saya angkat gamisnya yah… biar Tina bisa masturbasiin Ibu untuk cegah penyakit. ”,
“ Iya dok… ”,

Dokter Rico pun mengankat gamis sang Ibu hingga seperut dan menarik turun Celana Dalam putihnya. Sang Ibu membantu memegangi kain gamisnya agar jangan jatuh. Dokter Rico sempat menelan ludah saat ia melihat paha sang Ibu yg tembem. Gak kurus, tapi berisi.
“ Nah Tina, sekarang tangannya yuk… ”,
Tina mengulurkan tangannya dan menjamah Vagina Ibunya. Jari tengahnnya dimasukkan ke dalam lubang Ibunya berlahan, lalu ditarik lagi.
“ Ouhhh… Sss… Ahhh… ouhhh… ”,
Sang Ibu langsung memejamkan matanya dan melenguh keenakan.

“ Mak maafin Tina ya, gara-gara Tina sakit, Ibu jadi ketularan juga. ”,
Sang Ibu Buru-buru membungkukan badannya dan mengelus kepala putrinya
“ Sudah kamu gak perlu pikir kan itu, yg penting sekarang tina keluar masukin jaril di lubang Ibu, dan Ibu colok-colok lubang Tina yah… biar kita sama-sama sehat, ”, ucap sang Ibu menenangkan anaknya.

Tina-pun mengangguk tersenyum.
“ Nah sekarang Tina Buka mulutnya AAaaa, ”, perintah Dokter Rico. Tina menurut.
Dokter Rico kembali mengarahkan Kejantanannya ke mulut Tina dan memasukkannya ke dalam.
“ Nah, sekarang kulum Penis Dokter ya… obatnya ada di dalamnya harus dikeluarin, Ok ”,
“ Eunggg… ”, Tina mengiyakan dgn mulut yg tersumpal Penis Dokter Rico.
Dokter Rico lalu memaju mundurkan pinggulnya, menikmati penisnya yang disepong Tina. Ia tarik lagi ke atas bajunya Tina, agar ia bisa melihat jelas kedua putingnya. Tngan kanannya bergerak, menjamah dan remas-remas buah dada Tina. Sesekali ia pelintir-pelintir putingnya.
“ Engghhh… eughhh… ”, responnya.
Sementara itu tangan kirinya digunakan untuk menahan kepaala Tina yg berjilbab agar ia bisa bersenggama di mulutnya. Nafas sang Ibu lama kelamaan berubah menjadi tak beraturan. Gerakan jarinya di lubang putrinya pun berubah menjadi sibuin cepat.
“ Mmhmhh… nghhh… nghh… , ”, lenguh Tina
Jari Tina pun juga ikut-ikutan menusuk-nusuk vagina Ibunya dgn cepat. Jari mungil itu kelihatan sudah menjadi basah. Cairan bening ada yg mulai turun mengalir dari lubang Vagina sang Ibu ke pahanya.

“ Dokter … remas dada saya juga dok… plis… ”, pinta sang Ibu
Dokter Rico senang mendengar permintaan sang Ibu.

“ Di Buka dong bajunya. ”,

Sang Ibu menurut dan melepaskan bajunya dan dijatuhkan ke tanah. Kini ia setengah telanjang dan hanya mengeNakan BH saja. Dr rico berdecak kagum melihat buah dada sang Ibu yg besar.
“ BH-nya… di lepas juga… ., ”, pinta Dokter Rico dgn suara bergetar.
Tanpa berpikir panjang sang Ibu melepaskan pengait depan BH-nya dan meloloskan talinya dari pundaknya. Lalu ia jatuhkan ke lantai. Dokter Rico jadi bernafsu banget ngeliat buah dada sang Ibu yg montok. Ia pun menangkapnya dari belakang punggung, melewati bauww… .ah tangannya, serta memainkan Makah dada yg kenyal itu.
Tina baru kali ini ngeliat Ibunya Buka-Bukaan seperti itu, dan baru pertama ngeliat seroang pria cemek-cemek dada Ibunya. Darahnya berdesir. Jantungnya berdegup keras. Semuanya serba baru bagi Tina. Sang Ibu pun mulai menggapai penis Dokter Rico dan mengelus-elusnya.
“ Sss… Ahhh…… ”, Dokter Rico merasakan kehangatan di Penisnya…
“ Sss… Ahhh…… .gak kuat… .Sss… Ahhh…… keluar… keluar… ”,
Dokter Rico memegang kepala Tina dgn kedua tangannya dan memaju mundurkan Penisnya di mulut Tina. dgn cepat. Kumpulan sperma itu tak lama lagi akan Muncrat di rongga mulut gadis mungil ini.
“ Ke… luaaar… Sss… Ahhhhhhhhhh… ”,
“ Crottt… Crottt… Crottt… ”,
“ Sss… Ahhh… ”,
Dokter Rico merasakan kelegaan luar biasa. Lalu ia mencabutnya dari mulut Tina.
“ Ditelan yah Tina… itu obatnya… ”,
Tina mengangguk. Ia teguk cairan Dokter Rico. Otot lehernya tampak berkontraksi.
“ Pinter… ”,
“ Dokter kasih sesuatu Makan kamu yah… ”,
“ Apa tuh? ”,
Dokter Rico mendekatkan wajahnya ke wajah Tina. Keduanya saling memandang. Lalu dia mencium Tina dan menghisap-hisap bibir atas dan bawahnya. Sang Ibu membelalak, melihat Dokter Rico mencumbui putrinya dan Tina tampak menyukai setiap deitknya.
“ Dokter apakah itu juga termasuk pengobatannya? ”,
Dokter Rico menegakkan tubuhnya.
“ Iyah… sudah pasti dan… sekarang Ibu jilat Kewanitaannya Intan, ya ”,
“ loooh… kenapa? ”,
“ Iya… karena saliva Ibu bisa menjadi bahan tambahan yg menguatkan kekebalan Tina, seperti vitamin. Jadi jangan lupa, nanti sambil dijilat, juga diludahin sedikit yah. ”,
“ Gitu ya dok… ? ”,
“ Iyah… ”,
Sang Ibu memandang anaknya dgn penuh kasih sayaang.
“ Ibu jilat yah, Nak… ”,
Tina-pun mengangguk,
“ Iya, Mak terima kasih ya. ”,
Sang Ibu tersenyum dan mengelus kepala anaknya. Lalu ia mendekatkan mukanya ke alat kelamin putrinya. Di Buka sedikit bibir Kewanitaannya, diludahi lalu ia mulai menjilat-jilat belahan Vaginanya.

“ Sss… Ahhh…… Sss… ouhh … enak Mak… ouhhh… ”,
Tina yg sedang keenakan sudah lupa untuk memasturbasi Ibunya. Dokter Rico tidak ingin membiarkan lubang Vagina sang Ibu mubazir. Dokter Rico pun menarik turun gamis roknya, dan ia bisa melihat gundukan yg terbelah dari arah belakang. Ia lalu mengarahkan Penisnya ke lubang sang Ibu. kebetulan posisinya sudah siap untuk di doggy style.

Tanpa meminta izin lagi, Ia langsung mendorong masuk Penisnya ke dalam lubang sang Ibu yg sudah basah.
“ OOuhhhh… Dok… Sss.. Ahhh… ”,
Sebentar ia melihat ke belakang, kemudian ia mulai merasakan kenikmatan hujaman-hujaman tusukan Penis si dokter.
“ Astaga enaknya… . ”,
Lalu ia lanjut lagi mengoral anaknya di atas ranjang periksa. Tina yg baru kali ini mengalami rasanya di oral, tidak dapat membendung cairannya untuk keluar.

“ Mak… mau pipis… ”,
“ Pipis aja Tina biar kamu sehat… ”,
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Maakkk… duh… gak tahan lagi… ”,
Tina menjerit histeris, saat ia mencapai Klimaks. Kakinya mendorong pantatnya sampai ke udara, dan Vaginanya menyemprotkan cairan hingga keluar. Sang Ibu Buru-buru berpindah untuk melihat wajah putrinya.
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… dah keluar Nak? ”,
Dia menanyakan keadaan Tina selagi sedang disodok sama Dokter Rico dari belakang.
Tina bisa melihat dari dekat, wajah Ibunya yg sedang sangat keenakan. Tubuhnya bergerak-gerak maju mundur, demikian juga Makah dadanya.
“ Ibu lagi diapain? lagi diobati juga yah? ”,
“ Eummm… Sss… Ahhh… Sss… Ahhh…… iya Naaakkkk… ”,
“ Tina juga mau… diobati yg seperti Ibu… ”,
Sang Ibu terkejut mendengar permintaan Tina,
“ Tina… .Tina masih kecil… Sss… Ahhh… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…. Belum boleh diobati seperti ini. ”,

Sementara itu dari belakang mempercepat memompa tubuh sang Ibu.
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…h… ”,
Alis sang Ibu mengernyit menahan kenikmatan yg sedang memuncak.
“ Tapi Tina mau… ., ”, ucapnya menelan ludah melihat Dokter Rico menyetubuhi Ibunya. Walaupun ia belum tahu itu namanya.

Di dalam keadan birahi yg sangat, pikiran sang Ibu tampaknya sedang tertutup. Bahkan ia mulai merasa birahi terhadap putirnya. Ia menggapai lagi kemaluan Tina. Ia colok-colok lagi dgn satu jari. Tina agak mengangkat kepalanya untuk melihat apa yg Ibunya lakukan di vaginanya itu. Dia diam saja membiarkan perbuatan Ibunya. Sensai nikmat mulai menjalar dari vaginanya.
Kemudian dari satu jari berubah menjadi dua jari.
“ Ouhhh… ohhh… yeaSss… Ahhh…h… ”,
Tapi saat jari ketiga masuk… raut wajah Tina berubah kesakitan.

“ Auww… . sakiiit Maaaakkkkk… udah… Maaakkk keluarin jarinya… sakit… ”,
“ Tahan Naaak… tahan… biar Ibu yg ambil Keperawanan… kamu yah… ”,
Kemudian Tina-pun bangkit dari tidurnya dan mencoba mencabut jari Ibunya dari Vaginanya.
“ Saaaakiiiit Maaaak… ”,

“ Tahan Nak… entar jadi enak lagi… ”,
Kemudian sang Ibu menidurkan lagi putrinya, kemudian dia mulai mejilati putingnya agar Dia merasa lebih nyaman.
“ Owwh… Sss… sakit… ”,
Sedikit demi sedikit membuat Keperawanan Tina pun robek oleh jari Ibunya.
“ Aouw… sakit… Sss… Ahhh…h… ”,
berlahan rasa sakit itu berubah menjadi enak.
“ Eumhhh… Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… sss… Sss… Ahhh…h… . ”,
Ketiga jari sang Ibu pun berbalut darah Keperawanan… . Tina dan cairan kewanitaannya. Tiba-tiba hentakan keras Penis Dokter Rico menyentuh batas klimaksnya, sehingga sang Ibu kelojotoan mencapai Klimaks.
“ Sss… Ahhh…hh… sampai… . ”,
Dia mendorong Dokter Rico agar mencabut Penisnya dari lubangnya.
“ Saya nanggung Mak, ”, keluh Dokter Rico.
Tanpa menanggapinya, sang Ibu menyuruh Tina bangun. Tina menuruti perintah Ibunya dan ia duduk di pinggir ranjang periksa. Sang Ibu berbalik badan dan naik duduk di sebelahnya.
“ Tina duduk di pangkuan Ibu yuk. ”,
“ Iyah. ”,
“ Lepas tuh celana dalamnya. ”,
“ Iya Mak. ”,

Setelah itu Tina berpindah posisi duduk di atas paha Ibunya. Kedua kakinya berada disisi luar kaki Ibunya. Vaginanya jadi agak terBuka. Setelah itu Ibunya membuka lebar kedua pahanya, sehingga kedua paha Tina juga turut terbuka lebar, mempertontonkan lubang senggamanya.
“ Kamu mau diobati Dokter Rio seperti tadi kan? ”,
Tina memandang Penis Dokter Rico yg tegang dan agak bergerak-gerak dikit. Ia menunduk, lalu mengangguk.

Sang Ibu memandang ke Dokter Rico, “ Tolong obati anak saya juga, dok. Pakai cara yg tadi ”,
Dada Dokter Rico bergemuruh melihat posisi sang Ibu dan anak itu. Mereka berdua masih Mengunakan jilbab. Sang Ibu sudah tidak berpakaian, Tina masih lengkap berpakaian, tetapi semuanya sudah disibak.

“ Eh… iyah… sebelumnya kalau berdua ciuman dulu biar saliva Tina bercampur di mulut agar bakteri kumannya mati ”,
Kemudian Sang Ibu merendahkan kepalanya dan Tina mengadahkan kepalanya ke atas menyamping. Bibir mereka bersentuhan, lalu sang Ibu melumat bibir putrinya. Ludahnya dipindahkan ke mulut Intan, kemudian dgn lidahnya ia mengaduk-ngaduknya di dalam.
Dokter Rio benar-benar terangsang oleh keduanya, ia pun mendekat sambil mengocok titinya. Ia naik ke anak tangga agar batang kejantanannya bisa sejajr dgn lubang Intan. Lalu Blessss… Intan membelalak saat merasakan sebuah benda besar yg panjang menerobos masuk lubang senggamanya. Ibunya saja merasa Dokter Rio gede banget, apalagi anaknya.
Dokter Rio tidak bisa leluasa mengeluar masukkan batang kejantanannya, sebab seret banget, meskipun lubang Intan sudah distimulasi sejak tadi dan basah licin. Batang kejantanan Dokter Rio benar-benar tidak bisa masuk penuh, meskipun sudah berusaha didorong. Dokter Rio sampai menganga mulutnya, karena jepitannya luar biasa banget. Dia yakin pertahannya tidak akan bisa lama dgn keadaan seperti ini.

Ia pun mulai memajumundurkan pantatnya dan bersetubuh dgn Intan.
“ Sss… Ahhh…… Sss… Ahhh…… .shhh… Sss… Ahhh…h… ”,
Kenikamtan yg sama pun juga dirasakan Intan. Lubangnya terasa penuh. Setiap sensor di kemaluannya mendapatkan gesekan penuh dari bendanya Dokter Rio. Apalagi ini pengalaman pertamanya.
“ Dr… Dr… Dr… Han… .shhh… Sss… Ahhh…… ”,
Sang Ibu pun memMakat anaknya makin gak kuasa menahan nikmatnya seks. Tangannya meraba-raba dan memainkan Makah dadanya. Intan sudah benar-benar pasrah ia bisa meraskan gelombang klimaks bentar lagi datang. Sesaat ia hendak mencapai Klimaks, tiba-tiba…
“ Akhhh … keluar… !!! Dok keluar! ”,
Intan bisa merasakan cairan panas Menyembur di lubangnya. Di saat itu juga ia mencapai Klimaks.
“ Serrr… Serrr… Serrr… ”,
“ Dok Aku pipis lagi… . ”,
“ Ya bagus itu… ”,
Keduanya mencapai klimaks secara bersamaan. Tak berapa lama setelah itu, kedua nya berpakaian lagi yg lengkap. Mereka kembali ke meja.
“ Ok… kaIntann berdua sudah diberi obat dan disuntik kekebalan, kalau masih belum sembuh datang lagi untuk diadakan pemeriksaan. ”,
“ Baik, dok, terima kasih ya. Ayo Intan bilang apa ke Dok ”,
“ Terima kasih dok. ”,
“ Iya… lekas sembuh ya… ”,
“ Ngg!… iya ”,

Ternyata beberapa hari kemudian Intan telah kembali menjadi sehat. Kehebatan pengobatan Dokter Rio pun sIbuin terkenal di antara para wanita. Sementara untuk sang Ibu itu dan anaknya, mereka berdua pun jadi sering mencolok-colok Kewanitaan mereka satu sama lain, untuk meningkatkan kekebalan tubuh mereka dan tetap sehat .

Itulah semua kisah tentang Cerita Seks dengan Dokter Muda Penuh Gairah dan semoga menambah pengalaman tentang Cara bercinta dengan pasangan suami istri masing-masing.
Kisah Sex Dockter Cabul Kisah Sex Dockter Cabul Reviewed by linda on 18.14 Rating: 5

Tidak ada komentar

letak HTML-nya di bawah Letak di tata letak