Image and video hosting by TinyPic

Caleg Cantik Bercinta Dengan Mbah Dukun

CeritaXxX26.Blogspot.Com


Cerita XxX – Sudah sangat terkenal sampai kepenjuru keahlian mbah Denis atas supranaturalnya, dari penglaris, pelancar jodoh, belum ada yang mampu untuk mengalahkan nya, rumah yang di penuhi dengan pernak pernih semakin membuat ke angkeran dan kesan mistis semakin kental, mbah Denis yang kurang lebih usianya sudah 40 an tahun terlihat begitu matang dengan brewok yang lebat.

Hari ini ibu Rani dan anaknya Mitta mengunjungi kediaman mbah Denis yang berada di kawasan jawa timur, selain menghadiri acara pernikahan putrinya, serta berkunjung ke rumah mbah Denis, bu Rani sengaja minta di antar dengan putrinya karena suaminya sedang sibuk dalam bekerja sekarang dia mengurusi bisnis di luar negeri.

Hijab kuning yang membungkus kepalanya menambah kanggunan wanita berparas cantik ini. Di sampingnya adalah puteri sulungnya Mitta yang tercatat sebagai mahasiswi di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta. Menurun dari ibunya, Mitta yang masih berusia 21 tahun ini juga mempunyai kecantikan yang tidak kalah dengan Sang Ibu. Gadis ini tampil santai dengan kaos merek Zara yang ketat lengkap dengan jeans hitam yang lekat dengan pahanya yang ramping.
“Silahkan duduk Nyonya Rani dan Dik Mitta….” ucap Mbah Denis mempersilahkan kedua pasien terakhirnya ini untuk duduk di karpet tepat di depan meja praktiknya.

Mata sang dukun yang tadinya lelah sontak kembali bersinar. Ambo,  sangat cantik 2 makhluk ini. Mulus, berdada montok, dan uh….ternyata tak hanya mata sang dukun yang bersinar, kontol Mbah Denis pun ikut memberikan sinyal soal santapan malam yang lezat dari dua cewek cantik ini. Belum sempat dua pasiennya menyembunyikan keterkejutan dengan kemampuan Sang Dukun menebak nama-nama mereka.
Mbah Denis kembali mengatakan,
“Nyonya Rani tak usah khawatir. Nyonya pasti bisa jadi anggota dewan tahun ini….Bukankah begitu yang nyonya inginkan?”

“Be..benar…Mbah Dukun. Gimana Mbah bisa tahu maksud saya?” tanya Nyonya Rani makin terkejut sekaligus semakin percaya pada kesaktian sang dukun.

Nyonya Rani memang salah satu caleg dari parpol pada pemilu tahun ini. Dan di saat peraturan bukan lagi pada nomor urut, melainkan suara terbanyak, membuat sang nyonya menjadi ketar-ketir.
“Hahahaha…iblis, setan dan jin mengetahui semua maksud di hati.” ucap Mbah Denis bangga.
“Tapi, ini tak gampang, Nyonya….” ucapnya lagi.

“Maksud Mbah Dukun? Bagaimana caranya? Apa saja akan saya lakukan untuk itu Mbah.” ucap Nyonya Rani tak sabar.
“Aura kharisma Nyonya tertutupi oleh tabir gelap sehingga tak keluar. Harus ada banyak pengorbanan, dan sajean agar itu semua keluar. Tapi itu ada ritualnya, bisa diakali, Nyonya tak perlu khawatir.” Kali ini Mbah Denis mulai ngawur.

Semua kalimatnya sengaja dirancang untuk mendapatkan keuntungan dari dua cewek cantik ini. “Kamu dan puterimu harus total mengikuti ritual yang akan saya siapkan. Sanggup?” “Sanggup,Mbah” “Dek Mitta sanggup membantu Mama?” tanya dukun yang sedang horny ini pada puterinya.

“Sanggup,Mbah.” Sahut Mitta demi sang mama tercintanya.
Mulailah Mbah Denis komat-kamit sambil melempar kemenyan pada pembakarannya. Matanya tiba-tiba melotot. Dan suaranya menjadi parau.

“Kalian berdua ikut aku ke ruang sebelah….Sebelumnya Nyonya minum air dalam kendi ini. Air suci dari negeri jin Timur Tengah.” Mbah Denis menyodorkan kendi yang memang disiapkan khusus, dengan rerempahan yang mengandung unsur perangsang yang amat kuat.

Niat kotornya sudah mulai dijalankan. Di sebelah ruang praktik utama terdapat gentong besar berisi bunga-bunga aneka macam. Dan sebuah dipan kayu, serta meja kecil di dekatnya. Lebih mirip kamar mandi. Mbah Denis menyuruh Nyonya Rani masuk mendekati gentong. Dan memberi perintah agar Mitta melihat dari depan pintu ruangan.

“Kita mulai dengan pembersihan seluruh tabir itu, Nyonya. Rapal terus mantra ini dalam hati sambil aku mengguyur badan Nyonya….Mojopahit agung, Ratu sesembahan jagad. Hong Silawe,Hong Silawe. ” lanjut Denis.

Tangannya mengambil gayung di gentong dan mengguyur pada tubuh Nyonya Rani. Air kembang pun dalam sekejap membasahi hijab dan gamis hitam Nyonya Rani. Semakin memperlihatkan lekuk-lekuk tubuh Nyonya ini yang masih ramping dan terjaga.

“Edan..ngaceng kontolku rek.” gumam Mbah Denis.

Tangannya yang satu bergerak menggosok tubuh yang sudah basah itu. Dari ujung kepalan Nyonya Rani yang masih terbalut hijab kuning, dahi, hidung, bibir, leher, dan merambat ke dua gundukan di dada Nyonya Rani. Sempat Nyonya Rani terterkejut dengan sentuhan tangan kasar sang dukun, tapi buru-buru ia konsentrasi lagi dengan rapalannya.

“Bagus terus konsentrasi Nyonya. Jangan sampai gagal, sebab akan percuma ritual kita…Sekarang lepas baju Nyonya biar reramuan kembang ini meresap dalam kulit Nyonya.” Perintah Mbah Denis yang langsung dituruti oleh Nyonya yang sudah ngebet jadi anggota dewan ini.

Nyonya Rani benar-benar telanjang bulat sekarang. Tubuh putih mulus dengan kulit yang masih kencang. Melihat mangsanya dalam kendali, Mbah Denis semakin berani. Badannya dirapatkan, agar kontolnya menempel di belahan pantat Sang Nyonya yang montok.

Jarinya semakin nakal memainkan puting Nyonya Rani. Terus turun ke sela-sela paha Nyonya Rani, memainkan memek Sang Nyonya. Setelah 5 menit, tampak tubuh Nyonya Rani bergetar, tanda-tanda bahwa ramuan perangsang sudah mulai bekerja.

Mbah Denis menuntun Nyonya Rani ke dipan kayu yang berada di ruangan itu dengan semua letupan birahi yang semakin tak tertahankan. Perhitungannya, tak lama lagi, Sang Nyonya akan tak mampu berdiri karena melayang di antara alam sadar dan bawah sadarnya. Setelah membaringkan mangsanya, Mbah Denis meneruskan rangsangannya.

Tubuhnya menggeliat-geliat setiap sapuan lidah Denis memutar-mutar klitorisnya. Pantatnya naik turun seakan ingin lidah Mbah Denis tertancap lebih dalam.

“Eeeemmm….”Desah Nyonya Rani penuh kenikmatan.
“Ini saatnya.” Pikir Mbah Denis membuka pakaian dan celananya dengan buru-buru lalu naik ke atas dipan, mengambil posisi di sela paha Rani.

“Apa yang Mbah lakukan pada Mama?”Tiba-tiba semua perhatian Mbah Denis terbelah oleh pertanyaan Mitta.
Iya, ada anaknya yang nonton dari tadi. Beda sama ibunya, Mitta tentu saja masih amat sadar.

“Tenang cah ayu. Mamamu harus melakukan ritual tertinggi kharisma asmaradana. Aku harus menyatu lewat persenggamaan untuk membongkar tabir jahat pada Mamamu. Mamamu harus ditolong. Kamu mau pengorbanan Mamamu tak sia-sia bukan,dek?”

“Iya,Mbah.” “Sekarang diam di situ. Dan bantu perjuangan Mbah dan Mama dengan rapalan tadi….” perintah Mbah Denis sambil mengembalikan konsentrasinya pada kontolnya yang sudah sangat tegang.

Urat-urat kontolnya semakin membesar, pertanda sudah siap tempur untuk melakukan penetrasi. Kepala kontol Mbah Denis yang mirip jamur raksasa berwarna hitam itu kini sudah berada di Gerbang kenikmatan punya Nyonya Rani.

Bibir memek yang sudah basah karena cairan itu merekah saat kepala kontol Sang Dukun mulai membelah masuk. Mbah Denis mengatur napasnya. Perjuangannya untuk menembus memek Nyonya satu ini ternyata cukup sulit. Diameter kontolnya terlalu besar untuk memek Nyonya Rani. Baru kepala kontolnya yang masuk.

“Aaaaah…seret juga punyamu,Rani sayang. kontol suamimu payah rupanya. Tahan sedikit ya. Mbah akan beri kenikmatan hebat…” bisik Denis pada telinga Rani.

Di lingkarkannya tangan gempal Sang Dukun pada pantat montok Nyonya Rani. Dadanya bersandar pada dua payudara Rani. Dan dengan hentakan keras, dibantu tekanan tangannya, kontol Denis melesat masuk.

“Eeeeemmmphmm,…mm..mm.”Desah Rani sambil merem melek. Pengaruh ramuan perangsang plus hentakan tadi rupanya membuat sensasi luar biasa bagi Rani.

Denis pun merasakan  kenikmatan yang luar biasa. Dibanding punya istri mudanya pun, milik Rani masih lebih legit. Mungkin karena orang kota pandai merawat diri, pikir Denis sambil menikmati pijatan memek Rani.

“Plok…plok…plok…plak…plak…plak..” suara perut Mbah Denis bertemu kulit putih Rani.

Sesekali Mbah Denis menelan ludahnya sendiri melihat batang besarnya yang hitam pekat keluar masuk memek Rani yang putih mulus. Kontras, menimbulkan sensasi yang luar biasa. “Ooooh…Mbah.” Rani mengeluh panjang.

Tubuhnya mengejang hebat. Orgasme melanda cewek montok ini ternyata, batin Denis. Terasa cairan hangat mengalir deras membasahi batang kontol Denis. Denis memejamkan matanya menikmati sensasi yang hebat ini. Ia sengaja membiarkan Rani menggelinjang dalam orgasmenya.

“Sekarang saatnya,sayang. Jurus enjotan mautku. 4 isteriku sendiri tak ada yang bisa tahan…”Bisik Mbah Denis sambil tersenyum setelah melihat orgasme Rani sudah reda.

Denis mulai mempercepat genjotannya. Naik turun tanpa lelah. Pantat Rani pun mengikuti irama genjotan Mbah Denis. Sesekali sengaja ia tarik kontolnya sampai cuma menyisakan kepalanya.

Membuat pantat Nyonya Rani terangkat seakan tak rela barang besar itu keluar dari memeknya. Mbah Denis menarik badan Rani sampai mengubah posisi menjadi duduk. Sambil memeluk pinggul Rani, Denis meneruskan sodokannya.

Rani pun mengimbangi dengan meliuk-liukkan pinggulnya. Gerakan pantat Rani membuat kontol dukun itu seperti diremas-remas. Karena hasratnya yang sudah sangat memuncak. Nyonya Rani mendorong Denis rebah.

Dan sekarang Nyonya anggun itu mengambil kendali dengan liarnya. Rambut panjangnya terurai berkibar-kibar. Peluhnya membuat kulit putihnya seakan mengkilap.

“Hong Silawe,…uuuggh…mmm..mmmph…Hong Silawe…aaaaahhh…” Dalam gerakan liarnya pun Rani tak lupa membaca manteranya.

Mbah Denis tersenyum dan menikmati itu sebagai pemandangan yang begitu erotis. Dua tangannya meraih dua payudara Rani yang terayun turun naik. Meremasnya dengan gemas. Sesekali tubuhnya terangkat untuk memberi kesempatan bibirnya mengulum dua puting yang menggoda itu.

Nyonya Rani mengerang dengan hebatnya. Sebuah percumbuan yang hebat ini mungkin baru kali ini ia alami seumur hidupnya.

“Ooooohh….ooohh…uuuggh.Hong….aaaaah…Silawe..Ratu…j agaaaad…aaaah” Rani semakin meracau tak karuan.
Tubuhnya mulai tak kuasa kembali menahan kenikmatan dahsyat ini. Rani terus meliuk di atas tubuh Sang Dukun. Pantatnya mengayun dengan irama yang semakin kacau. Dan, kedua tangannya memegang rambut panjangnya.

“Bagus, sayang…terus rapal.rapal…aaah…rapal..kita sampai bareng, Raniku….hhhhmmpphh..”Mbah Denis pun merasakan kontolnya mulai berkedut.

Sambil mencengkram keras pinggul Nyonya Rani. Mbah Denis membantu mempercepat kocokan dari bawah. Tubuh Mbah Denis mulai menegang. Dan sambil bangkit mendekap Nyonya Rani, Mbah Denis mengeluh keras,
“Aaaaaaaaagghhh…ghh…Rani…” “aaaaagggh….mmmmph…mmmp…aaaaah.”Nyonya Rani pun menyambut pelukan Sang Dukun.

Tubuhnya bergetar untuk kedua kalinya. Rupanya inilah kedua kalinya Rani mendapat orgasme hebat di dipan kayu ini. tubuh seksi Nyonya yang anggun ini pun ambruk didekapan Denis yang masih merem melek menikmati sisa orgasmenya dari caleg cantik ini.

Dua-tiga menit ia memeluk Rani, membiarkan kontolnya menikmati hangatnya liang Vagina Rani. Setelah menidurkan Nyonya Rani yang kelelahan di dipan, Sang Dukun melepaskan kontolnya dari memek Nyonya Rani.



Caleg Cantik Bercinta Dengan Mbah Dukun Caleg Cantik Bercinta Dengan Mbah Dukun Reviewed by linda on 16.54 Rating: 5

Tidak ada komentar

letak HTML-nya di bawah Letak di tata letak